Selasa, 07 Juni 2011

Teori Curiosity Berlyne: TEORI RASA INGIN TAHU

Pada tahun 1960 Berlyne mengemukakan sebuah
Teori tentang Curiosity atau rasa ingin tahu. Menurut
Berlyne, ketidakpastian muncul ketika kita mengalami
sesuatu yang baru, mengejutkan, tidak layak, atau
kompleks.
Ini akan menimbulkan rangsangan yang tinggi dalam sistem syaraf pusat kita. Respon manusia ketika
menghadapi suatu ketidakpastian inilah yang disebut
dengan curiosity atau rasa ingin tahu. Curiosity akan
mengarahkan manusia kepada perilaku yang
berusaha mengurangi ketidakpastian (Gagne, 1985). Pada tahun 1960 Berlyne mengemukakan sebuah
Teori tentang Curiosity atau rasa ingin tahu. Menurut
Berlyne, ketidakpastian muncul ketika kita mengalami
sesuatu yang baru, mengejutkan, tidak layak, atau
kompleks.
Ini akan menimbulkan rangsangan yang tinggi dalam sistem syaraf pusat kita. Respon manusia ketika
menghadapi suatu ketidakpastian inilah yang disebut
dengan curiosity atau rasa ingin tahu. Curiosity akan
mengarahkan manusia kepada perilaku yang
berusaha mengurangi ketidakpastian (Gagne, 1985).
Dalam pembelajaran Sains, ketika guru melakukan demonstrasi suatu eksperimen yang memberikan
hasil yang tidak terduga, hal ini akan menimbulkan
konflik konseptual dalam diri siswa, dan ini akan
memotivasi siswa untuk mengerti mengapa hasil
eksperimen tersebut berbeda dengan apa yang
dipikirkannya. Dengan demikian, keadaan ketidakpastian yang diciptakan oleh guru telah
menimbulkan curiosity siswa, dan siswa akan
termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam
dirinya tersebut. Dapat disimpulkan bahwa curiosity
merupakan hal penting dalam meningkatkan
motivasi. Sejarah juga membuktikan bahwa curiosity memiliki banyak peran dalam kehidupan para
penemu (inventor), ilmuwan, artis, dan orang-orang
yang kreatif.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan
curiosity siswa adalah inquiry teaching. Dalam
metode ini, siswa lebih banyak ditanya daripada diberikan jawaban. Dengan mengajukan pertanyaan,
bukan hanya pernyataan-pernyataan, curiosity siswa
akan meningkat karena siswa mengalami
ketidakpastian terhadap jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut (Gagne, 1985).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar